Amburadul ! Proyek TPT di Desa Bojong Banjarwangi Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

Garut,newshunter307.com – Proyek pembangunan Tembok Penahanan Tanah (TPT) di Desa Bojong, Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut, Jawa Barat ,jadi sorotan warga kenapa tidak pekerjaan TPT tersebut yang baru di kerjakan 20 % terlihat asal – asalan di kerjakan oleh warga setempat tanpa memperhatikan teknik dan spesifikasi pekerjaan.rabu 11/09/2024

Pasalnya, proyek pembangunan TPT yang disinyalir bersumber dari dana desa (DD) TA 2024 tahap II tersebut diduga dikerjakan asal-asalan dan asal jadi sehingga terkesan amburadul.

Sebab, menurut hasil pantauan awak media saat monitoring ke lokasi pekerjaan tersebut ditemukan banyak kejanggalan. Seperti, ditemukan susunan batu ada yang cuma memakai adukan pasir dan semen sedikit hanya sebatas disusun, serta minimnya pekerjaan galian. Terlihat juga batu yang digunakan untuk pembangunan tersebut diduga berkualitas rendah melainkan (batu sirtu) serta adukan semennya juga terlihat sedikit. Sehingga pekerjaan proyek pembangunan Penahan tanah tersebut patut dipertanyakan.

Hal itu terjadi, akibat minimnya pengawasan dari pihak BPD dan juga pendamping infrastuktur desa sehingga berdampak pada kualitas pembangunan tembok penahan tanah (TPT) tersebut.

“Saat ditanya kepada salah satu pekerja yang ada dilokas mengatakan bahwasanya pekerjaan tersebut Dari Dana Desa dengan volume panjang 37 meter tingi kurang lebih 3 – 4 meter,dengan besaran anggaran Rp 100 juta kurang lebih .ketika di tanya kenapa tidak di temukan papan informasi, sebagai bagian dari transparansi publik yang harus di ketahui masyarakat,dia menjawab jangankan papan informasi RAB pun tidak di kasih oleh pemdes meskipun saya bukan pekerja tukang yang ahli bangunan cuma warga yang di suruh mengerjakan proyek desa ini tapi setidaknya kalau ada panduan RAB bisa di kerjakan secara maksimal dengan kualitas maksimal ,” imbuhnya

“Sementara, kepala dusun ( kadus ) 3 desa Bojong saat dikonfirmasi media ini dengan niat mempertanyakan proyek TPT tersebut, dirinya mengaku tidak merasa di libatkan oleh pemdes bojong padahal dia seorang kadus yang sekarang ada pekerjaan TPT ,imbuhnya ia juga membandingkan kebijakan kades lama dan yang baru, menurut dia waktu masa pejabat kepala desa yang sebelumnya suka di beritahu akan ada pembangunan ,musyawawarah di desa dan sekarang saya tidak mengerti siapa TPK sekarang yang dibentuk dan diberi SK kepala desa karena perasaan saya tidak di musyawarahkan, sehingga saya tidak tahu untuk TPK sekarang, takut salah dan ia memilih bungkam ketika awak media mencoba minta nomer kontak kepala desa untuk komfirmasi dan dia berupaya diam tidak merespon ,sampai berita di publikasikan. ( Tim )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *