NH307.com, Lebak – Perencanaan perpisahan yang di inginkan oleh siswa-siswi kelas XII SMA Negri 2 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Yang akan berlangsung di gedung Universitas La Tansa Mashiro, di By Pass Pasirjati, Jl. Soekarno – Hatta, pada tanggal 8 Mei 2025 dibatalkan.
Hal ini disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negri 2 Rangkasbitung, Wahyudi Widodo, saat di wawancarai awak media diruangan kerjanya.
“Ya, berawal keinginan siswa kelas XII, rencananya acara perpisahan sekolah akan digelar digedung La Tansa Mashiro, setelah itu kami mengundang wali murid, pada bulan Desember 2024, dan hasil musyawarah tersebut sudah disepakati.
Namun, rencana tersebut dibatalkan karena kami mendapatkan himbauan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, pada tanggal 24 April 2025, melarang pelaksanaan kegiatan perpisahan itu secara berlebihan,” kata Kepsek, Senin (5/5/25).
Sementara itu Wahyudi Widodo, juga menjelaskan mengenai administrasi yang sudah terkumpul dari iuran per siswa Rp.400.000,- (Empat ratus ribu rupiah) sudah dikembalikan kepada wali murid.
“Untuk biaya iuran hasil musyawarah awal rencana dengan wali murid 400 ribu, untuk digunakan biaya sewa gedung dan membeli kelengkapan kelulusan yaitu, map dan medali dengan harga 65 ribu, buku kenangan dan foto harga 75 ribu, adapun sisa dari belanja sudah di kembalikan.
Bahkan uang DP untuk sewa gedung sudah masuk 2 juta, tidak bisa diambil karena kami yang membatalkan acara tersebut, jadi itu tidak masalah karena saya sudah ganti menggunakan uang pribadi saya,” jelasnya.
Sambung Kepsek. “Maka setelah rencana kegiatan ini dibatalkan kami musyawarahkan kembali pada tanggal 29 April 2025 dengan wali murid, untuk mengembalikan uang hasil iuran tersebut, berikut menjelaskan uang yang sudah digunakan siswa di belikan kelengkapan perpisahan.
Jadi saat pengembalian uang yang diterima sama wali murid 220 ribu dan sisa uang sudah jadi barang kelengkapan kelulusan yang nanti akan di serahkan kepada siswa sebagai kenang-kenangan perpisahan. Dan semua itu sudah disepakati para wali murid yang hadir, meskipun acar tersebut di batalkan.
Kemudian andai saja acara perpisahan tersebut berlangsung, jadi saya sudah katakan kepada wali murid kelas XII, agar tetap siswa dan wali murid hadir di acara kegiatan perpisahan, meskipun iuran belum lunas, baik bagi wali murid yang tak mampu bayar iuran itu supaya tetap hadir.
Dan saat itu wali murid dari total 392 siswa kelas XII, banyak yang tidak hadir lantaran, sebagian belum melunasi iuran tersebut,” pungkasnya Wahyudi Widodo.
Untuk sementara itu, hal ini dibenarkan sejumlah wali murid kelas XII, saat dikonfirmasi awak media ditempat kediamannya masing-masing.
“Ya, awalnya anak saya ingin merayakan kegiatan perpisahan ini diluar sekolah, namun dibatalkan karena kata Pa Kepsek tidak boleh ada himbauan dari Dinas. Dan pada akhirnya uang saya yang sudah masuk hasil kesepakatan semua wali murid kelas XII dari 400 ribu, hanya menerima 220 ribu.
Karena sisa uang sudah dibelikan kelengkapan perpisahan, yang nantinya akan diserahkan kepada anak saya, jadi adapun sisa belanja kelengkapan perpisahan tersebut sudah kami terima,” ujar beberapa Wali murid, salah satunya Pa Irwan dengan nada yang sama.
Reporter: M. Uki