Bandung, Newshunter.com – Saat ini Kabupaten Bandung mempunyai kepala daerah baru yaitu Bpk. H M. Dadang Supriatna,S.IP.,M.SI & Aa Sahrul Gunawan,SE. Sehari setelah di lantik Bupati langsung membuat program jangka pendek dengan judul 99 hari kerja bupati & Wakil Bupati Bandung. Salah satu program nya yang populer yaitu Normalisasi Sungai di wilayah banjir seperti Rancaekek, Dayeuh Kolot, Bale endah & Bojong Soang.
Pada saat Launching dengan penurunan alat berat (Beko) di Rancaekek, Bupati Dadang Supriatna di arak-arak oleh masyarakat karena kedatangannya melakukan normalisasi seperti mimpi di siang bolong.
Mengingat daerah aliran sungai ini sudah selama 20 th lebih tidak di keruk, selain itu, ini adalah kewenangan BBWS. Namun Atas dasar kecintaan nya kepada masyarakat. Bupati melakukan aksi dengan jajaran nya. mengajak seluruh stake holder termasuk perusahaan agar ikut berkontribusi dalam pelaksanaan normalisasi/Revitalisasi Sungai bahkan infonya sampai menghabiskan dana miliyaran.
Di tempat berbeda. Billy Maulana C.Tim Advokasi Paguyuban Warga Desa Cangkuang, menyampaikan kepads awak media, kami ucapkan rasa Syukur dan terima kasih kepada Bupati beserta stake holder lain nya yang telah melakukan normalisasi untuk meminimalisir banjir. Ucap Bang Billy.

Bahkan kata Bang Billy, belum lama proses normalisasi sungai berjalan, seperti di desa-desa Bojong Loa, dan Haurpugur yang bersebelahan dengan Desa Cangkuang. Namun masyrakat yang tadinya antusias dan senang menjadi kecewa kembali, karena dengan ada rencana Pembangunan Perumahan oleh PT. Cahya Fajar Rahayu (CFR) di Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek secara besar-besaran hingga puluhan hektar. Jelasnya
Bahkan menurut Bang Billy, proyek perumahan tersebut dengan luas perkiraan sekitar 13 Hektar (130.000 m² ), bahkan menurut informasi rencananya sampei 30 H atau 300.000 m² kurang lebih. Ungkapnya
Menurut Bang Billy, kalau saya analogikan kira-kira begini. Pak Bupati lagi bersih-bersih nih di halaman rumah nya, terus ada orang luar buang sampah di halaman rumah pak bupati. ” Ini Kan jelas tidak elok dan tidak pantas”, cetus Billy sambil tersenyum.
“Sama hal nya dengan program 99 hari kerja Bupati ini jangan sampai ternodai apalagi jadi terkesan sia-sia. disatu sisi bupati melakukan normalisasi sungai agar tidak banjir. tapi di sisi lain ada pengembang akan membangun perumahan secara besar-besaran yang mungkin memicu terjadi banjir dikala musim hujan, sebab kurangnya penampungan / serapan air, ” Apalagi ini lahan pesawahan yang jadikan perumahan hingga puluhan hektar” imbuhnya
Oleh karena itu, tandas Bang Billy, kami atas ajuan masyarakat akan membuat surat resmi kepada Pak Bupati serta petisi penolakan, bila perlu kita akan Demo Besar-Besaran dengan mengajak seluruh OKP, aktivis Lingkungan Hidup serta yang lainya, apabila perumahan ini tetap di laksanakan. Jelas ini sangat berpotensi membuat titik banjir baru dan memper parah banjir yang sudah ada. Ungkapnya
Selain itu kata Billy, Kita juga tidak tau apa perumahan ini ijin nya sudah ada atau belum ?
Dan tahun berapa di keluarkan ijin nya ?
Apabila sudah mengantongi ijin, kami akan meminta untuk di bekukan dan di tinjau kembali terkait perijinan nya, tegasnya
Kami warga Rancaekek berharap jangan sampai seperti yang terjadi di Cimanggung Sumedang. Bilamana sudah terjadi longsor, banjir dan memakan nyawa banyak orang, pihak Pemda baru membekukan ijin nya.
“Selain itu pengurugan perumahan juga berbenturan dengan kinerja Bupati yang sedang melakukan normalisasi untuk antisifasi banjir”, katanya
Tapi kami sangat percaya Bupati Bandung sekarang kan semangatnya, semangat perubahan. Insya Allah suara Rakyat kan suara Tuhan. Pasti akan lebih di dengarkan dan di prioritaskan di banding pengembang. Pintanya di akhir perkataanya.
(J. D.AS)