Garut, Newhunter307 – Mungkin dari semenjak adanya Wabah Pandemi Covid-19. Perjalanan tugas mulia sebagai seorang yang berprofesi Jurnalis atau wartawan di tengah pandemi Covid-19 ini sungguh sangat berat dan menantang. Pasalnya, di tengah situasi yang demikian, jurnalis tetap dituntut untuk menjalankan tugasnya menyampaikan informasi sebagai garda terdepan, terutama informasi-informasi yang terkait Covid-19.
Hal itulah, yang salah satunya menjadi pembahasan dalam diskusi interaktif online yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa pada beberapa waktu lalu. Kegiatan Communication Talk yang mengusung tema besar “PROFESI KOMUNIKASI DI MASA PANDEMI” ini menghadirkan pemateri Willy Irawan selaku wartawan LKBN Antara dengan tema pembahasan “Tantangan Jurnalis di Masa Pandemi.”
Willy Irawan, dalam materinya menyampaikan bahwa profesi wartawan di tengah wabah Covid-19 penuh dengan tantangan. Setidaknya, ada empat hal yang menjadi tantangan wartawan. Pertama profesi wartawan termasuk dalam kelompok ODR (Orang Dalam Resiko). Artinya, sebagai praktisi yang mengharuskan turun ke lapangan untuk mendapatkan data yang faktual dan valid, wartawan sangat rentan tertular virus Covid-19. Kedua pemberitaan hoax mengalami peningkatan. Hal ini yang membuat para wartawan harus bekerja ekstra dalam memverifikasi data yang sesungguhnya di lapangan.
Ketiga tantangan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebab, berita menjadi media komunikasi yang dilakukan para wartawan kepada masyarakat sehingga sedapat mungkin pemberitaan yang tersebar luas merupakan konten yang positif. Dengan demikian, edukasi yang tepat akan tersampaikan kepada masyarakat.
“Dan, keempat tantangan rawan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Profesi jurnalis khususnya tidak dapat dhindarkan akan kondisi tersebut karena lumpuhnya ekonomi menjadi permasalahan yang semakin kompleks dialami,” terangnya.
Selain itu, pemberitaan terkait Covid-19 yang terus menerus, tentu membuat para jurnalis atau wartawan terkadang jenuh, bosan, hingga depresi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, menyalurkan hobi masing-masing menjadi cara yang relatif efektif untuk mengisi kejenuhan tersendiri.
Sementara itu, Kaprodi Ilmu Komunikasi Dr. Danang Tandyonomanu, S.Sos., M.Si pada saat itu. menyampaikan bahwa di tengah kondisi pandemi saat ini, kegiatan semacam webinar (web seminar) menjadi solusi lantaran terbatasnya akses untuk bertukar ilmu secara langsung,.
.” Namun disisi lain menurut saya sendiri, Perubahan yang dialami secara bersama-sama saat ini memaksa kita untuk beradaptasi khususnya dalam memperoleh ilmu lebih luas tidak terbatas oleh tempat dan waktu melalui penerapan teknologi,” . Semoga saja dengan adanya Pandemi khususnya di Jawa – Barat dan umumnya Indonesia akan segera berlalu, mudah. – mudahan kita semua diberikan kekuatan di dalam melakukan profesi sebagai jurnalis.
( DK ).