Rancaekek, Newshunter307.com – Warga Kampung Rancakuya Desa Sangiang geger dan kaget hingga geram adanya terjadi pembunuhan yang sangat sadis dan kejam yang menimpa salah seorang korban hingga meninggal, yakni Misa (35) warga Kampung Rancakuya Rt 05 Rw 02 Desa Sangiang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Senin 4 Juli 2022
Pelaku pembacokan hingga menewaskan nyawa korban seketika dengan belumuran darah, dan sadisnya pelaku tesebut melakukan pembacokan atau pembunuhan di rumah korban sendiri serta depan ibu dan istrinya yang sedang ada di rumah korban. Senin sore pukul 17.30 Wib.
TKP pembunuhan dengan sajam di Rumah Korban Kp. Rancakuya Desa Sngiang Rancaekek.
Menurut saksi di tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban, Tati (55) ibunya korban, awalnya pelaku 2 orang datang ke rumah berteriak memanggil Misa, setelah Misa mau keluar pelaku langsung membacok Misa di depan pintu rumah, kebetulan saya sama istrinya lagi ada dirumah. Ungkap Tati saat ditemui di TKP.
Melihat kejadian tersebut lanjut Tati, saya langsung berteriak minta tolong, bahkan pamanya sendiri yang berusaha melerainya hingga kena sabetan golok oleh pelaku stelah itu pelku langsung lari meninggalkan lokasi.
Selain itu, di TKP beberapa warga dan ketua RT 05 Yadi. Menuturkan, Kami ga menyangka yang menimpa Korban, soalnya Misa korban pembacokan itu, orang baik ga pernah terdengar bikin masalah di wilayah ataupun diluaran, ungkap Yadi.
Bahkan lanjut yadi, Korban itu, orang terpandang baik, pendiam, dan yang suka membantu setiap ada kegitan sosial diwilayah, dan juga selalu aktif di sukarelawan di Wilayah Desa Sangiang, karena Misa itu kader Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) di Desa Sangiang, makanya dengar Misa meninggal karena di bunuh sangat kaget, bahkan warga kami juga merasa geram terhadap pelaku pembacokan itu, Ujarnya
“Korban itu orang baik dan selalu aktif setiap ada kegitan sosial di Desa Sangiang”, tutur H. Ateng kepala Desa Sangiang yang sedang ada di TKP bersama warganya,
Bahkan, menurut Ateng, karena Misa itu sering aktif di lingkungan, setiap hari dengan saya dan selalu komunikasi ketika ada kegiatan di wilayah Kampung Rancakuya atau kegiatan di Desa, dan korban itu salah satu pengurus ranting Partai Demokrat di Desa Sangiang, Jelasnya
Makanya Saya sangat kaget ketika mendengar Misa meninggal karena di bacok atau dibunuh, karena se tau saya tidak pernah terdengar bikin masalah di lingkungan sekitar. Katanya
Dengan kejadian ini yang menimpa kepada korban serta keluarganya, bahkan tergolong pembunuhan yang sangat sadis dan kejam, maka kami Warga Desa Sangiang berharap kepada penegak hukum agar menindak pelaku yang se tegas-tegasnya. Harapnya
AKP. Nanang, Spd. MH. Kapolsek Rancaekek Polresta Bandung Melalui Kanit Reskrim Ipda Kurnia Fidaus, membenarkan ada insiden pembacokan di Desa Sangiang kecamatan Rancaekek. Korban pembacokan tersebut sdr. Misa 35. Warga Kampung Rancakuya Rt 05/02 Desa Sangiang Kecamatan Rancaekek, ungkap Kurnia saat di TKP
“Selanjutnya Kami pihak polsek dan Polresta Bandung mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan. Tambah
Selanjutnya, kata Kurnia, untuk Identitas pelaku belum diketahui karena masih dalam peyelidikan, sedangkan korban langsung di lakukan olah TKP oleh Tim INAVIS Polresta Bandung.
Tim Anggota Polsek Rancaekek dan Tim INAVIS Polresta Bandung Sedang Melakukan Olah TKP.
“Adapun Korban pembacokan yaitu 2 Orang, satu di ketahui sudah meninggal di tempat dan korban yang satu lagi pamanya yang menurut informasi berusaha melerai dalam pembacokan ikut kena juga dengan sabetan sajam/golok pelaku, hingga luka beberapa bacokan dibadan dan di bawa ke RSUD Cikopo. Paparnya
Masih kata Kurnia, Untuk korban yang meninggal langsung di evakuasi ke RSUD Cikopo untuk di lakukan Visum, selanjutnya korban meninggal di evakuasi ke RSUD Sartika Asih untuk di lanjut lakukan Otopsi. Pungkasnya.
Dilokasi kejadian, Tim INAFIS Polresta Bandung, terpantau melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), melalui Kepala Unite Identifikasi, Aipda Dede Suherman menjelaskan, pihaknya akan terus mendalami kejadian tersebut.
“TKP (tempat kejadian perkara) ini adalah status kuo, sesuai dengan prosedur kami masih dalam proses penyelidikan,” singkat Dede.