Telat Antar Makanan, Driver Shopee dan Pacarnya Dianiaya

“Baru telat 5 menit, kami langsung dipukul dan dijambak. Saya tidak menyangka hanya karena keterlambatan, kami diperlakukan seperti ini,” ujar pacar driver, dengan suara bergetar saat diwawancarai oleh warga sekitar.

SLEMAN — Insiden penganiayaan terhadap seorang driver Shopee Food dan pacarnya terjadi pada Kamis malam, 3 Juli 2025 sekitar pukul 21.30 WIB di kawasan Bantulan, Sidoarum, Godean, Sleman.

Kejadian ini memicu kemarahan publik setelah rekaman aksi kekerasan tersebut viral di TikTok dan Instagram.

Kronologi bermula saat driver menerima double order dari dua merchant, yakni Fore Coffee dan Special Sambal, melalui sistem otomatis Shopee.

Dalam perjalanan mengantar pesanan, ia terjebak kemacetan akibat kirab budaya yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Akibatnya, pengantaran terlambat sekitar lima menit.

Sesampainya di lokasi pelanggan, pasangan ini justru mendapat perlakuan kasar. Pelaku yang mengaku bekerja di bidang pelayaran langsung mengamuk karena keterlambatan.

Ia tidak hanya mengancam akan memberikan rating bintang satu, tetapi juga melakukan penganiayaan ringan.

Driver mengalami pemukulan, sementara pacarnya dijambak rambutnya oleh pelaku.

“Saya sudah coba jelaskan baik-baik bahwa kami terlambat karena macet. Tetapi dia tetap marah, lalu memukul pacar saya dan menarik rambut saya sampai jatuh,” kata pacar driver yang enggan disebutkan namanya.

Aksi brutal ini sempat direkam oleh warga sekitar yang kemudian membagikan video tersebut ke media sosial.

Dalam hitungan jam, video itu menyebar luas dan memancing kemarahan warganet. Banyak netizen mengecam tindakan pelaku dan menuntut agar pihak berwajib segera turun tangan.

Pihak kepolisian Sleman saat ini tengah mendalami laporan yang sudah diajukan korban.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Dwi Nurhadi, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengamankan rekaman video sebagai barang bukti dan tengah memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

“Kami tidak mentolerir segala bentuk kekerasan. Jika terbukti bersalah, pelaku akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKP Dwi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Shopee Food belum memberikan keterangan resmi.

Namun, banyak warganet dan komunitas ojek online yang menyerukan solidaritas dan mendesak agar pelaku diberi sanksi tegas.

Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya menghargai kerja keras para driver layanan antar makanan yang kerap menghadapi risiko di lapangan.

Keterlambatan bukan selalu karena kelalaian, tetapi seringkali karena faktor eksternal di luar kendali mereka. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *