Garut,newshunter307.com – Kepala Desa (Kades) Padahurip Epi Prisandi menanggapi unjuk rasa damai warga di Balai Desa Padahurip, pada hari Kamis (09/01) lalu.
Dimana aksi damai tersebut dihadiri segelintir masyarakat Desa Padahurip yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Padahurip (FMPP). Mereka mempertanyakan transparansi atas realiasi anggaran Dana Desa (DD) diantarnaya pembangunan jalan.
Epi prisandi menyebut, sebenarnya pembangunan masih berlangsung dan sedang dikerjakan, tidak ada permasalahan apapun di desanya.
Kendati demikian, terkait aksi demo yang digelar oleh warga, menurutnya adalah hal yang demokrasi dan menjadi hak masyarakat. Salahsatu tuntutan masyarakat itu tentang pembangunan jalan yang diasumsikan mangkrak.
“Terkait lambatnya progres pekerjaan jalan tersebut penyebabnya karena mobilisasi alat berat dan peralatan lainya terhambat karena pembangunan jembatan,” kata Epi.
Diketahui jembatan Jambanasari yang dibangun itu merupakan satu-satunya akses ke Desa Padahurip. Selama pembangunan jembatan kendaraan roda empat (r4), itu sama sekali tidak bisa melintas.
“Jadi kami terisolir untuk mobiliasai karena sedang ada pembangunan jembatan. Setelah pembangunan jembatan selesai dan mobilisasi lancar, maka progres yang semoat terhabat kami lanjutkan,” jelas Epi.
Semula kami telah menyampaikan semua tentang gejolak warga saat itu dan hasilnya sudah lapor ke forkopimcam ,” kata dia.
Oleh karena itu, Epi mengimbau warga agar tidak mudah terpropokasi, Epi mempersilahakan warganya untuk mempertanyakan terkait realisasi dana desa.
“Kami terbuka kepada masyarakat silahkan datang ke desa untuk mempertanyakan terkait peruntukan dana desa,” tegas Epi.
Epi menegaskan pihaknya akan tetap fokus terhadap pekerjaannya yang sempat terhambat akibat terisolirnya mobilisasi angkutan matrial dan alat berat karena adanya pembangunan jembatan.
“Kami tegaskan itu situasional dan memang kondisinya terisolir karena ada pembangunan jembatan yang menghambat mibikisasi bahan matrial dan alat berat,” pungkasnya. (Irwi )